Dr Nurhafni Sosok Kepala Sekolah yang Hantarkan SMAN 7 Pekanbaru Menjadi Sekolah Penggerak 

  • Jumat, 26 Agustus 2022 - 05:55:53 WIB | Di Baca : 2360 Kali

 

Seriau,- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Ristek RI baru saja mengumumkan Sekolah Penggerak Anggkatan ke 3 di seluruh Indonesia. Khusus di Pekanbatu hanya ada dua SMA Negeri yang dinyatakan lolos sebagai sekolah penggerak angkatan 3 yakni SMAN 7 Pekanbaru dan SMAN Plus Provinsi Riau.

Dialah Dr Hj Nurhafni MPd, Kepala SMAN 7 Pekanbaru yang berhasil membawa SMAN 7 sebagai sekolah penggerak. Dengan tahapan dan seleksi yang begitu ketat, Nurhafni mampu mengantarkan sekolah yang berada di Jalan Kapur Pekanbaru ini menjadi sekolah penggerak angkatan 3 tahun 2022.

Ketika ditemui di sekolah, Dr Nurhafni yang pernah meraih juara 3 kepala sekolah berprestasi tingkat nasional menceritakan bahwa dibutuhkan perjuangan panjang untuk bisa mengantarkan SMAN 7 Pekanbaru sebagai sekolah penggerak. 

Berbagai seleksi telah dilaluinya mulai dari seleksi administrasi, pengisian biodata atau curriculum vitae (CV), pengisian essay dan unggahan dokumen. Setelah lolos seleksi tersebut, ada juga tes wawancara dan simulasi mengajar. Seleksi pendaftaran sekolah penggerak angkatan 3 ini dimulai sekitar bulan februari lalu

"  Alhamdulillah di pertengahan Agustus ini, SK Penetapan SMAN 7 Pekanbaru sebagai sekolah penggerak dari Kemendikbud Ristek RI telah keluar," kata Nurhafni ketika berbincang bincang, Kamis (25/8) di Pekanbaru.

Nurhafni yang juga guru pengajar praktik (CPP) ini mengatakan, tidak semua kepala sekolah mampu membawa sekolah yang dipimpinya menjadi sekolah penggerak. Sebab, begitu sulitnya seleksi yang harus diikuti oleh seorang kepala sekolah.

Sebagai kepala sekolah penggerak, kata Nurhafni, ada kompensasi dari Kemendikbud Ristek RI berupa BOS Kinerja bagi sekolah penggerak. Selain itu juga, sekolah penggerak langsung melaksanakan Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) Sebab, bagi sekolah yang sudah dinyatakan sebagai sekolah penggerak diharuskan menerapkan kurikulum merdeka." Untuk IKM, kita tidak lagi secara mandiri karena sekolah kita sudah dinyatakan sebagai sekolah penggerak," kata Nurhafni.

Saat ini, kata Nurhafni, siswa kelas X sudan mengunakam kurikulum merdeka sedangkan siswa kelas XI dan XII masih mengunakan kurikulum 
13." Sebagai sekolah penggerak kita juga akan diberi pendampingan dari Kementerian. Sebab, kepala sekolah tidak hanya sebagai manejerial tapi  bagaimana membawa peserta didik bisa mencapai hasil belajar yang maksimal. Ini yang kita harapkan," kata Nurhafni (zal)





Berita Terkait

Tulis Komentar